Inilah Sosok Prof Sofian Effendi, Mantan Rektor UGM Buka Rahasia Perbedaan Jokowi dan Mulyono Saat Kuliah

Prof Sofian Effendi: Pengakuan Mengenai Masa Kuliah Jokowi di UGM
Profesor Sofian Effendi, mantan rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), baru-baru ini menjadi sorotan setelah mengungkapkan pengalaman pribadi terkait masa kuliah Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kampus tersebut. Peristiwa ini menarik perhatian publik karena mengungkap sisi yang jarang diketahui tentang seorang tokoh nasional.
Masa Kuliah Jokowi di UGM
Sofian Effendi menyatakan bahwa Jokowi mulai menempuh pendidikan di UGM pada tahun 1980. Saat itu, ia berkuliah bersama saudaranya, Hari Mulyono. Menurut Sofian, selama dua tahun menjalani perkuliahan, Hari menunjukkan performa akademis yang baik, terlihat dari nilai-nilai yang diperolehnya.
Namun, dalam penjelasannya, Sofian menyebut bahwa Jokowi tidak lulus pada tahun 1982. Dalam penilaian selama empat semester, IPK-nya tidak mencapai batas minimum. "IPK di bawah 2," ujarnya. Hal ini sejalan dengan guyonan Jokowi sendiri kepada Mahfud MD, yang menyatakan bahwa IPK-nya tidak sampai 2, tetapi masih bisa lulus dari UGM.
Skripsi dan Tugas Akhir Jokowi
Selain itu, Sofian juga mengungkap bahwa tugas akhir skripsi Jokowi tidak diuji oleh pembimbingnya, Achmad Soemitro. Menurut Sofian, hal ini terjadi karena Jokowi belum memenuhi syarat untuk mengajukan skripsi. "Pembimbingnya melihat bahwa anak ini hanya memiliki BSC (Bachelor of Science), jadi tidak layak mengajukan skripsi," katanya.
Menurut Sofian, skripsi yang ditulis Jokowi disusun dengan cara mencontek. "Skripsinya adalah contekan dari pidato Sunardi, salah satu dekan," jelasnya. Ia menambahkan bahwa skripsi tersebut tidak pernah diuji, sehingga tidak ada tanggal maupun nilai yang tercantum.
Latar Belakang Prof Sofian Effendi
Profesor Sofian Effendi memiliki karier yang panjang dan berkontribusi besar dalam dunia pendidikan dan pemerintahan. Ia pernah dilantik oleh Jokowi sebagai Komisioner Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) pada tahun 2014. Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai rektor UGM selama beberapa tahun.
Karirnya dimulai pada tahun 1969 sebagai Asisten Profesor Kebijakan Publik di UGM. Selama bertahun-tahun, ia aktif dalam berbagai posisi penting, termasuk Direktur Pusat Studi Kependudukan, Wakil Rektor bidang Kerjasama Internasional, hingga menjadi Asisten Menteri Negara Riset dan Teknologi.
Riwayat Karir Prof Sofian Effendi
Berikut adalah rangkuman karir Prof Sofian Effendi:
- 1969–1998: Asisten Profesor Kebijakan Publik, Universitas Gadjah Mada
- 1978–1983: Sekretaris Eksekutif Pusat Studi Kependudukan, Universitas Gadjah Mada
- 1981–1986: Direktur Program Pascasarjana Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada
- 1983–1994: Direktur Pusat Studi Kependudukan, Universitas Gadjah Mada
- 1991–1994: Wakil Rektor bidang Kerjasama Internasional, Universitas Gadjah Mada
- 1992–2002: Pendiri dan Direktur Sekolah Pascasarjana Kebijakan Publik dan Administrasi, Universitas Gadjah Mada
- 1994–1995: Wakil Rektor bidang Perencanaan dan Pembangunan, Universitas Gadjah Mada
- 1995–1998: Asisten Menteri Negara Riset dan Teknologi
- 1995–1998: Sekretaris Eksekutif Dewan Riset Nasional
- 1998: Asisten Wakil Presiden Republik Indonesia
- 1998–1999: Asisten Sekretaris Negara bidang Pengawasan dan Pengendalian Kebijakan
- 1999–2000: Kepala Badan Kepegawaian Negara
- 1998–sekarang: Profesor Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada
- 2002–2007: Rektor Universitas Gadjah Mada
- 2012–2014: Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada
- 2014–2019: Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara
- 2019–sekarang: Dewan Pembina The Habibie Center
Dengan pengalaman dan kontribusi yang begitu luas, Prof Sofian Effendi tetap menjadi tokoh penting dalam dunia pendidikan dan pemerintahan Indonesia.